Sunday, January 19, 2014

Curhat malem minggu

Cinta yang dewasa itu kayak gini ya?
Itu aja yang selalu muter dipikiran. Cinta yang emang (harus) saling ngerti saling sayang dan saling - saling yang lainnya. Tapi ga selalu kayak gitu ya ternyata.
Kalo pas jaman SMP - SMA sering banget cinta dikategorikan ke "cinta monyet" yang maksudnya cinta yang cepet berpaling ke orang lain, cinta yang belum serius dan tak berkomitmen deh intinya. Tapi kalo di teliti lagi lebih lanjut cinta monyet itu jauuuuuh lebih bewarna, setuju ngga? Kalo kata orang semakin dewasa lo akan semakin mengerti satu sama lain, itu kayaknya ngga selalu 100% bener.
Contohnya?
Nih ya, contohnya aja pas jaman sekolah dan berada dalam ikatan cinta monyet itu, tiap hari pasti selalu ada kejutan dari 'monyet' lo? Ya ngga? Iya kan? Kalo engga berarti saatnya mengatakan "poor you" hehehe karena pada kenyataanya banyak banget yang mengalami hal ini.
Oke contoh lain, saat hujan turun, lo ga perlu bilang "nyet hujan, aku butuh payung" lo cuma cukup berdiri depan gerbang sekolah dan tiba - tiba TARRRRAAAAA! Udah ada aja ojek payung gratis dan sang "abang ojek" itu rela basah kuyup sakit asal lo ga kena hujan setetes pun.

Ketika lo lagi smsan atau chatting sama pujangga monyet itu, suatu saat lo bilang "iya nih agak batuk dikit aja hehe" dan ngga ada jawaban apapun dari pujangga lo yang membuat lo berujung bt. Tapi ternyata tiba tiba di depan rumah lo dia sudah berdiri dengan menggenggam sebotol obat batuk. Yang membuat lo tersenyum.

Atauuuu pagi - pagi begitu lo bangun udah ada telepon atau sms dari pujangga lo lagi yang bilang "good morning sunshine, i love you to the moon and back" dan tiba tiba pas lo sampe sekolah di laci lo udah ada secarik kertas yang bilang
"Kamu cantik hari ini :)" atau puisi kecil yang bikin semangat belajar lo bisa naik drastis.

Nah udah pada senyum senyum sendiri kan nih pasti ngebayanginnya? Hihihi ada lagiiiii!
Biasanya kalo lagi masa liburan smester, lamanya sekitar 2 mingguan, para siswa sekolah pun banyak yang liburan ke luar kota atau bahkan keluar negeri yang menyebabkan mereka ngga bisa ketemu para kesayangan mereka.
Apa yang dilakukan para pujangga monyet untuk mempertahankan senyum kekasihnya?
Mereka-hanya-cukup-menelpon-abang-abang-tukang-bunga-yang-nomer-teleponnya-nyebar-di-google-di-kota-mana-aja-bahkan-di-luar-negeri-pun-ada-dan-mengirimkannya-ke-tempat-dimana-sang-kekasih-berada.
Tiba tiba ada setangkai bunga yang membuat para kekasih mereka yang merasa meleleh seperti ice cream yang ngga dimasukin ke kulas selama berjam jam, meleleh, namun tetep manis. Perhatiin aja cewe mana yang nerima bunga walaupun setangkai ngga tersenyum manis? :p hihi

Oke cukup yaaaaa senyum senyumnya, itu soalnya cinta monyet. Sekarang kita masuk ke cinta dewasa, atau masa pacaran orang dewasa.

Pacaran orang dewasa tuh maksudnya kelakuannya dewasa ya, bukan melakukan hal yang tidak - tidak, oke.

Seiring berjalannya waktu, para monyet pun kembali ke hutan. Para pujangga berdiri di kaki mereka sendiri tanpa bantuan si monyet. Mereka pun bakal lebih banyak pikiran, lebih banyak pekerjaan dan banyak hal lainnya yang memenuhi pikiran mereka yang pada akhirnya membuat kekasih mereka merasa ditelantarkan (curhat dikit).
Namanya juga udah dewasa, udah tua. Semuanya udah ngga mikirin main - main lagi, memang harusnya begitu. Tapi ternyata hal itu membuat para kekasih mereka cemberut.

Pihak kekasih merasa dia sudah sangat mengerti sang pujangganya, lalu dia menuntut haknya? Apa?! Iya haknya untuk mendapat perhatian. Bayangkan, setelah menginjak usia dewasa yang dibutuhkan para wanita hanyalah perhatian dari pujangganya. Saya turut prihatin :')
Para wanita sadar bahwa para monyet sudah tak bisa membantu pujangga mereka untuk melakukan hal - hal lucu yang membuat mereka tersenyum.
Lalu, senyum berubah menjadi manyun, dan semakin banyak konflik antara pujangga dan kekasihnya.
Saling menuntut, saling menyalahkan dan saling melakukan pembelaan. Terus gimana?
Mereka mencoba bertahan, mereka berfikir bahwa "cinta yang dewasa adalah cinta yang saling mengerti" tapi mereka bertahan dalam kesalahan mereka tanpa mencoba mengerti apa arti "saling mengerti" sesungguhnya.

Ternyata.... Cinta monyet yang simple adalah cinta yang menumbuhkan pengertian yang alami. Ngga saling menuntut, ngga saling menyalahkan, dan ngga saling melakukan pembelaan.
Cinta monyet ngga perlu saling menuntut karena mereka tau apa yang disukai dan tidak disukai pasangannya. Mereka ngga bisa saling menyalahkan, karena mereka terlalu sibuk untuk memperbaiki kesalahan mereka sendiri demi sebuah senyuman.
Tapiiiiii memang cinta monyet banyak yang hanya bertahan ngga lebih dari 4 bulan. Ada beberapa yang bertahan sampe bertahun tahun, dan salut buat mereka yang berhasil bertahan dari cinta monyet ke tahap yang lebih serius :)

Balik ke cinta orang dewasa yang lebih complicated, gimana caranya biar bertahan?
Kalo menurut gue pribadi, ada baiknya menyatukan  kekuatan cinta monyet didalamnya.
Maksudnya?
Iya, cinta yang dewasa itu ga melulu harus membicarakan hal - hal yang serius (politik, dolar naik atau engga, masalah kantor, korupsi, kapan nikah, ekonomi negara, akil dipenjara, dsb) yang membuat justru hubungan kaku. Belajar lah dari cinta monyet yang unggul dalam hal peka, perhatian dan pengertian. Jadilah dewasa dengan kesetiaan, konsistensi dan bijaksana.

Btw, kisah cinta monyet di atas bukan berdasarkan pengalaman gue pribadi loh ya. Itu berdasarkah kisah - kisah yang ada di sekitar aja, sungguh ;)